Ragam Pekerjaan bagi Penerjemah Lepas

Selasa, 26 Maret 2013 | komentar



Ragam Pekerjaan bagi Penerjemah Lepas

Oleh Ade Indarta.

Setelah sebelumnya artikel “Ragam Profesi dalam Bidang Penerjemahan” membahas tentang jenis profesi terkait dengan bidang penerjemahan, tulisan ini berusaha memberikan contoh pekerjaan yang bisa diperoleh oleh penerjemah lepas dari agensi penerjemahan. Pekerjaan yang umum ditawarkan oleh agensi luar negeri antara lain adalah style guide creationglossary creationtranslation memory creation (alignment),translationediting/reviewproofreadingpost-editingback translationquality assurance evaluation, danproject coordination.

Style Guide Creation

Menyusun panduan gaya penerjemahan suatu proyek terjemahan. Sebuah proyek besar biasanya melibatkan banyak pihak. Untuk menghindari gaya terjemahan yang berbeda, pemilik proyek biasanya akan membuat panduan gaya. Biasanya klien menyediakan kerangka panduan yang harus dilengkapi oleh penerjemah bersangkutan sesuai dengan bahasa yang dikerjakan penerjemah tersebut. Contoh panduan gaya untuk Bahasa Indonesia bisa diunduh di sini.

Glossary Creation

Membuat daftar istilah dari teks sumber yang akan diterjemahkan. Istilah-istilah itu nantinya diterjemahkan dan dipakai sebagai acuan bagi penerjemah lain yang terlibat dalam proyek tersebut. Dalam tugas ini, penerjemah bekerja secara manual atau menggunakan perangkat lunak khusus untuk mengekstrak terminologi dari kumpulan teks sumber. Pembuatan glosarium ini membutuhkan pengetahuan mendalam akan materi yang diterjemahkan dan pengalaman menerjemahkan yang luas agar penerjemah tahu istilah apa yang layak masuk ke dalam glosarium. Glosarium yang memuat istilah-istilah terlalu umum biasanya justru akan menyusahkan karena membatasi penerjemah lain dalam menerjemahkan.

Translation Memory Creation (Alignment)

Membuat memori terjemahan dari berkas sumber dan berkas terjemahan yang sudah ada. Proses ini dilakukan memanfaatkan fitur pada perangkat lunak Memori Terjemahan (Translation Memory tool). Penerjemah harus menjodohkan segmen dari teks sumber dengan segmen padanannnya dari teks terjemahan. Hasil dari kegiatan ini adalah berkas memori terjemahan yang bisa dimanfaatkan oleh klien untuk mengerjakan proyek baru. Penerjemah seringnya tidak diizinkan melakukan perubahan apa pun pada terjemahan yang sudah ada.

Translation

Menerjemahkan. Definisi umumnya adalah mengubah teks dari bahasa sumber ke teks dalam bahasa sasaran yang sepadan. Ada banyak agensi asing yang berpegangan bahwa penerjemahan hanya bisa dilakukan dari bahasa asing ke bahasa Ibu. Ini berarti penerjemah Indonesia hanya akan diterima oleh agensi asing untuk menerjemahkan dari bahasa asing ke Bahasa Indonesia. Penerjemah sebaiknya tidak menawarkan jasa terjemahan dari Bahasa Indonesia ke bahasa asing karena bisa dinilai tidak profesional.

Editing/Review

Menyunting terjemahan yang telah diselesaikan oleh penerjemah lain. Karena sejauh ini tidak banyak orang berprofesi khusus sebagai editor terjemahan lepas, agensi biasanya menggunakan penerjemah senior atau penerjemah inhouse mereka untuk melakukan tugas ini. Kalau mendapat pekerjaan penyuntingan ini hendaknya penerjemah lebih berprinsip meningkatkan mutu akhir terjemahan bukan menjatuhkan reputasi penerjemah lain dengan mencari-cari kesalahan si penerjemah.

Proofreading

Memeriksa pekerjaan terjemahan yang telah selesai dalam bentuk akhirnya. Tidak jarang terjadi terjemahan yang memiliki kualitas bagus dan telah disunting oleh penerjemah lain memuat banyak kesalahan dalam bentuk akhirnya. Ini bisa terjadi baik karena penerjemah dan editor tidak mengetahui bentuk asli teks yang diterjemahkannya atau pihak yang melakukan pemformatan memasukkan kesalahan baru pada teks terjemahan. Pada tahap ini, teks yang diperiksa sudah dalam bentuk dan format akhir. Fokus dalam melakukan pembacaan pruf ini biasanya adalah mencari kesalahan terjemahan kontekstual, kesalahan ejaan, kesalahan format, dsb.

Post-editing

Mengoreksi Machine Translation agar terjemahan dapat digunakan sesuai dengan standar yang diharapkan. Kualitas terjemahan mesin tergantung pada engine yang digunakan. Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan penerjemah dalam mengedit terjemahan seperti ini pun beragam tingkatnya. Sebaiknya bila mendapat tawaran seperti ini, penerjemah benar-benar tahu terlebih dulu kualitas terjemahan mesin tersebut dan kualitas yang diharapkan dari klien sesudah melalui proses post-editing. Umumnya tarif mengedit terjemahan mesin lebih tinggi dari tarif mengedit terjemahan manusia.

Back Translation

Menerjemahkan dengan tujuan khusus memastikan keakuratan suatu terjemahan yang sudah ada. Penerjemah dapat disebut melakukan back-translation apabila teks bahasa sumber yang diterjemahkan sebenarnya adalah terjemahan. Misalnya, jika seorang klien ingin mengetahui apakah teks terjemahan Inggris-Indonesia yang ia miliki sudah akurat, ia akan mengirimkan teks terjemahan itu ke penerjemah Indonesia-Inggris untuk diterjemahkan kembali ke bahasa Inggris. Pada jenis terjemahan ini, keakuratan lebih diutamakan daripada gaya dan keterbacaan. Tulisan lebih panjang mengenai back-translation bisa dibaca dalam artikel berikut.

Quality Assurance Evaluation

Mengevaluasi terjemahan dengan acuan-acuan tertentu yang telah ditetapkan oleh agensi. Pekerjaan ini kurang lebih sama dengan menyunting. Perbedaannya, kalau menyunting bertujuan sekadar memperbaiki terjemahan, evaluasi ini mengukur apakah terjemahan sudah sesuai dengan standar yang diharapkan. Penerjemah yang mendapat pekerjaan ini akan diberi terjemahan yang akan dievaluasi dan sebuah formulir evaluasi yang memuat kriteria dan cara penilaian. Setiap kesalahan yang ditemukan dicatat dalam formulir tersebut.

Project Coordination

Mengkoordinir proyek penerjemahan yang melibatkan beberapa penerjemah. Kadang agensi memiliki proyek yang terlalu besar untuk dikerjakan oleh seorang penerjemah tapi tidak mempunyai sumber daya untuk mengkoordinir banyak penerjemah. Jika demikian, agensi akan meminta seorang penerjemah untuk mengkoordinir proyeknya. Agensi mengirimkan segala macam dokumen dan berkas yang diperlukan kepada seorang penerjemah dan mengharapkan penerjemah tersebut mengirim hasil proyek tersebut setelah semuanya rampung. Jadi penerjemah yang menjadi koordinator proyek bertanggung jawab mencari sumber daya untuk penerjemah dan editor, memastikan rampungnya proyek, hingga menjamin mutu akhir terjemahan.

Selain pekerjaan-pekerjaan di atas tentu saja masih ada banyak pekerjaan lain yang bisa dikerjakan oleh penerjemah. Beberapa contoh di atas dipilih dalam tulisan ini karena kurang lebih menggambarkan kemungkinan alur proses terjemahan mulai dari awal hingga akhir.
Share this article :

Posting Komentar

 
© 2012 Bahasa, Budaya, Penerjemahan - Ridwan Arifin

Template : Mas Template
Edited :
Toko Online Perlengkapan Haji dan Umrah
BERANDA | KEMBALI KE ATAS