Kejutan Pinangan
Pinangan Yusril untuk Puan Maharanai cukup terbuka. Ditemui
di sela pengukuhan gelar doktor kehormatan untuk Taufiq Kiemas, Minggu
(10/3/2013), Puan menyatakan terkejut ada wacana duet dari Yusril ini.
"Saya apresiasi dan surprise juga Pak Yusril bicara seperti itu. Dalam
artian memang dinamika ke depan ini akan lebih seru dari yang sekarang
ini", ujar Puan seperti dikutip dalam situs kompas.com 16
Maret 2013.
Saya
heran, kata ‘pinangan’ kerap tersua di dunia politik pada saat Pemilu Presiden,
Gubernur, Bupati hingga Pemilihan Walikota dan Wakilnya terutama dalam bursa
pencalonan dan pencarian pasangan. KBBI IV mencatat kata benda ‘pinangan’ berasal
dari kata ‘pinang’ yang berarti permintaan hendak memperistri, lamaran
(pekerjaan dsb.). Nah, Apakah Yusril
hendak memperistri Puan Maharani? Ataukah Yusril melamar pekerjaan pada Puan
maharani?
Saya
juga terkejut, kata ‘surprise’ pun sering dipakai ketika seseorang merasa
terkejut atau terkaget yang tak disangka dan diduga. Padahal, ‘surprise’ terekam
dalam Kamus Echols-Sadily berkelas kata benda memiliki arti keheranan dan
sesuatu yang tak diberitahu kepada orang lain dan kata sifat ‘surprising’ yakni
sesuatu yang mengherankan. Jadi, sungguh mengherankan, ‘surprise’ selalu digunakan
sebagai kata sifat seperti dalam ‘saya apresiasi dan surprise juga…” yang
seharusnya ditulis ‘surprised’.
Dalam KBBI IV, ‘terkejut’ merupakan lema
kata sifat dengan arti terperanjat; kaget, seperti Pemimpin daerah itu terkejut mendapat laporan mengenai
wabah kolera yang berjangkit di daerahnya itu; semetara ‘kejutan’
sebagai nomina ialah segala sesuatu yg menimbulkan kekagetan
(keterkejutan); guncangan.
Setali
tiga uang, masih dalam panggung politik, pewarta mereportasekan pencalonan
pemimpin daerah dengan tulisan ‘bursa pemilihan gubernur’. Toh, tak sedikit pula frasa ‘bursa pilgub’ ada dalam mesin pencari mbah Google. Faktanya, kata ‘bursa’
sebagai nomina berarti tempat memperjualbelikan saham, obligasi, serta arti kedua
ialah pemilihan (pencalonan dsb) tidak resmi. Sehingga terjadi pleonasme pada frasa
‘bursa pemilihan presiden’ atau mengalami kemubaziran seperti halnya biaya
pemilu presiden 2014 yang diperkirakan menelan biaya Rp16 trilun.
Saya terperanjat, ketika kata ‘shock’ dipakai menjadi kata sifat semisal
‘Ruhut shock ketika Anas dipanggil KPK…’ Dalam situs republika online 12 Maret 2013 juga terdapat judul berita Tentara AS Tembaki Warga Afghanistan, Obama Shock.
Dijelaskan dalam Kamus Oxford Edisi 8 tahun 2010, lema ‘shock’
menempati kata benda yang memiliki arti a strong feeling of
surprise as a result of something happening, especially something unpleasant atau suatu perasaan
heran/kaget yang sangat luar biasa karena sesuatu telah terjadi terutama
sesuatu yang kurang menyenangkan. Untuk kata sifatnya, dapat ditulis ‘shocked’
yang berarti terkejut atau merasa terkejut/ terpukul/ terkaget atau diserap
menjadi syok yang bersinonim dengan terguncang atau terpukul.
Semoga para politikus tidak salah pendekatan dalam bursa pencalonan Presiden dan Wakilnya dalam Pilpres 2014 sehingga
tidak terjadi kejutan-kejuatan yang
membuat masyarakat syok.
Posting Komentar