Korupsi: Budaya dan Kebudayaan
Salah satu artikel di KOMPAS 15 Juli 2012, tersua tulisan Korupsi Telah Menjadi Budaya. Dengan segera saya membacanya kalimat demi kalimat. Entah ini bentuk kutipan dalam suatu diskusi atau dari Anggota Komisi III DPR. Saya bergegas membuka lagi buku-buku terkait budaya dan kebudayaan.
Setelah melakukan pengecekan makna budaya dan kebudayaan sekaligus budaya ditinjau dari ilmu antropologi, saya menyarankan bahwa Korupsi tidak termasuk ke dalam kategori budaya dan kebudayaan Bangsa Indonesia. Namun sejarah mencatat, kegiatan korupsi di Indonesia memang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda terutama era VOC tahun 1602. Akan tetapi, saya lebih melakukan pendekatan dari segi bahasa, konteks kebudayaan serta ihwal penerjemahan.
Kata culture juga berasal dari bahasa Latin cultura berarti pertumbuhan, penyuburan dengan kata kerja colere yang bermakna mengolah, mengerjakan. Kata culture pun berasal dari kata di era Middle English yang merujuk kepada penyuburan lahan pertanian.
Tidak hanya itu, belum puas rasanya saya ingin membuktikan bahawa Korupsi bukan termasuk kategori budaya dan kebudayaan Bangsa Indonesia, saya merujuk ke KBBI Edisi Keempat tahun 2008. Budaya yakni pikiran, akal budi, hasil sementara Kebudayaan ialah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia (seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat).
Akhrinya saya mengutip tulisan Prof.Koentjaraningrat pakar Kebudayaan dan Antropologi. Dalam bukunya, Pengantar Ilmu Antropologi Bab V halaman 180, beliau menjelaskan sangat detil bahwa budaya memiliki arti yang terbatas hanya kepada hal-hal yang indah seperti candi, tari-tarian, seni rupa, seni suara kesusasteraan dan filsfat. Namun, definisi ilmu antropologi jauh lebih luas sifat dan ruang lingkupnya. Dalam Ilmu ini, kebudayaan dan budaya diartikan sama yakni keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Pernah ada 2 orang sarjana antropologi mengumpulakan paling sediki 160 buah definisi kebudayaan yang kemudian mereka analisa dan dicari latar belakang, prinsip dan intinya.

Sekali lagi, saya dapat menyimpulkan bahwa budaya dan kebudayaan Bangsa Indonesia ialah bukan korupsi. Pasalnya, budaya merupakan perwujudan yang pasti bermanfaat baik untuk kelompok masyarakat. Kata kuncinya ialah manfaat baik dan sistem sosial dalam kelompok masyarakat. Apakah korupsi mengandung unsur/konteks budaya dan kebudayaan? Apakah korupsi perwujudan dari 3 wujud kebudayaan?
Diharapkan tidak ada lagi konsep bahwa korupsi telah menjadi budaya. Banyak masyarakat juga berasumsi bahwa merokok, macet dan banjir sudah menjadi budaya di Indonesia. Sungguh ironis.
Posting Komentar