Asal Kata Gua

Rabu, 02 Mei 2012 | komentar (3)


GUA LU

Bermula dari sang pemerhati makna kata Samsudin Berlian, dapat menginspirasikan saya menulis artikel ini. Beliau menjelaskan asal mula kata Kopitiam yang menjadi sebuah restoran baru. Kopitiam adalah gabungan menarik dua kata yang melibatkan banyak budaya. Kopi menempuh perjalanan panjang dari Arab qahwah, Turki kahveh, Italia caffè, sampai Belanda koffie, sebelum diserap Melayu. Belanda menguasai Malaka sejak pertengahan abad ke-17. Tiam kata Hokkien untuk toko. Bagian besar imigran Cina di Asia Tenggara berasal dari Provinsi Hokkien [Mandarin: Fujian] dan sudah ratusan tahun bahasa dan adat istiadat Hokkien di antara mereka bercampur dengan Melayu. Jadi, kopitiam tak lain tak bukan tak lebih tak kurang berarti ’kedai kopi’, papar beliau.
Bahasa betawi mendapat pengaruh dari Bahasa hokkien. Kata Gua yang dalam Bahasa Indonesia berarti saya atau aku, berasal dari kata gua dibaca /kwa/. Kata Gua sudah sangat melekat di berbagai lapisan masyarakat di Indonesia.
Dari sisi semantik, Gua mengalami pergeseran makna disebut peyorasi yakni perubahan makna yang mengakibatkan sebuah ungkapan menggambarkan sesuatu yang lebih tidak enak atau tidak baik. Padahal, dalam budaya Betawi, Gua merupakan kata sehari-hari yang sering digunakan untuk menyebut dirinya bahkan dapat dipakai ke orang lebih tua. Malahan, yang mengaku dirinya anak gaul atau anak muda yang dikenal ABG (Anak Baru Gede) menyebutnya dengan Gue.
Setali tiga uang, kata lu atau elu yang berarti kamu atau anda berasal dari Hokkien juga, Lü dibaca /lu/ dengan u umlaut. Sama dengan kata Gua, menyebut lu atau elu dalam budaya Betawi sah-sah saja, baik ke sesama usia maupun orang yang lebih tua.
Kata pergi atau yang tidak bakunya pegi juga dapat pengaruh dari Hokkien, yakni bei ki dibaca /pe ki/ dan dalam Bahasa Mandarin Qü dibaca /chi/. Jadi, gua pergi ke kedai kopi berasal dari gua bei ki kopitiam dibaca /kwa pe ki kopitiam/.
Singkatnya, selain varian dari Bahasa Melayu, Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Belanda, Inggris, Arab, Sanskerta atau Jawa Kuno, Tionghoa, Portugis, Tamil, Parsi, Hindi serta bahasa daerah seperti Sunda, Jawa, Bali dan sebagainya termasuk Bahasa Betawi ini.    

2 Mei 2012

Share this article :

+ komentar + 3 komentar

5 Mei 2012 pukul 21.30

"Padahal, dalam budaya Betawi, Gua merupakan kata sehari-hari yang sering digunakan untuk menyebut dirinya bahkan dapat dipakai ke orang lebih tua."
"menyebut lu atau elu dalam budaya Betawi sah-sah saja, baik ke sesama usia maupun orang yang lebih tua."
Ahh.. yang bener aja bang Ridwan, masa sih begitu? Disebut di atas, kalo dalam budaya Betawi, kata elu dan gua bisa dipakai dalam percakapan antara anak dan orang lebih tua/ortunya!?
Kalo emang ada, mungkin tuh anak udah dibacok ama bapaknya kali!? heheheee :) :)
Setau ane, elu-gue itu bahasa betawi prokem. Kalo yang alus pake ane-ente.
Bener gak sih!? Salah yaa!? hehehehe

1 Juni 2012 pukul 15.42

Faktanya, tukang bangunan yg lagi kerja dirumah gw asal Jawa Tengah, bukan orang Islam yg berilmu tinggi, ngomongnya pake ane-ente tuh..hahaha...jadi dapat disimpulkan bahwa ane-ente bukan Bahasa Betawi...

Ane-ente memang berasal dari bahasa Arab, yg penggunaannya cukup luas, bahkan dari Preman Pasar yg bukan Betawi sampai Orang2 yg dianggap berilmu tinggi dalam Agama Islam (Biasanya memang keturunan Arab)...

perihal gua-elu ke sesama usia maupun ke orang lebih tua itu terjadi ketika saya kos di daerah kembangan...bahkan ibu kosnya ngomong gue elu sama saya dan saya ngomong gua elu jg...awalnya janggal, tapi tetep aja gak enak dan gak biasa...terkesan kasar...sy ngomong ama teman yg lebih tua 8 tahun di atas say pake gue elu juga...

Anonim
23 November 2014 pukul 04.32

bahasa gue dan elu tidak bisa digunakan ke orang yang lebih tua dalam budaya betawi. saya katakn demikian karena saya orang betawi.
bener kata munggaran, kalo di lingkungan betawi, pake bahasa gue elu ke orang yg lebih tua bener2 ga sopan.
ibu kos yang anda maksud di postingan anda, berarti bukan orang betawi.

Posting Komentar

 
© 2012 Bahasa, Budaya, Penerjemahan - Ridwan Arifin

Template : Mas Template
Edited :
Toko Online Perlengkapan Haji dan Umrah
BERANDA | KEMBALI KE ATAS