INDONESIA MENUJU NEGARA GAGAL

Jumat, 27 Juli 2012 | komentar


Menuju Negara Gagal

Ucapan para tokoh lintas agama beberapa waktu lalu yang menyatakan bahwa Indonesia terancam menjadi negara gagal ternyata bukan isapan jempol. Dalam survei yang dilakukan sebuah lembaga non-profit yaitu The Fund for Peace, Indonesia berada dalam status In Danger (dalam bahaya). Dalam peringkat negara-negara tersebut, Indonesia berada di peringkat 63 dari 178 negara. Tahun lalu, Indonesia masih sedikit lebih baik yaitu peringkat 64.

Dalam index ini, semakin besar peringkat menandakan negara tersebut berada dalam kondisi semakin stabil. Sebaliknya, semakin kecil peringkat, berarti semakin mendekati negara gagal. Dalam survei ini, peringkat satu, yang berarti negara gagal, adalah Somalia. Sementara peringkat 178, yang berarti negara stabil, adalah Finlandia.

Index Negara Gagal 2012 ini merupakan pengukuran tahunan yang ke delapan kali dengan waktu pengumpulan data dari 1 Januari 2011 sampai 31 Desember 2011. Index berdasarkan pada 12 indikator politik, sosial, dan ekonomi dengan lebih dari 100 sub-indikator.

Dalam salah satu bagian laporan index ini, terlihat peta dunia, di mana Indonesia terlihat berwarna agak merah. Warna ini satu tahap di bawah warna merah yang menandakan negara gagal. Dengan warna yang telah memerah ini sesunguhnya, sesuai statusnya, Indonesia berada dalam tahap kritis menuju negara gagal.

Beberapa faktor yang menempatkan Indonesia ke dalam kondisi in danger antara lain buruknya infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, maraknya korupsi, tingkat pengangguran yang tinggi, kehancuran ekologis dan kekerasan terhadap minoritas agama. Semuanya ini telah dikeluhkan berbagai kalangan di tanah air namun pemerintah seakan tidak peduli.

Dahulu, peringatan para tokoh lintas agama yang mengatakan bahwa negeri ini teranca menjadi negara gagal tidak ditanggapi serius oleh pemerintah. Dengan adanya survei yang seakan mengafirmasi pernyataan para tokoh lintas agama ini, apakah pemerintah masih akan menyepelekannya.

Respon pemerintah terlihat beragam dalam menyikapi hasil riset ini. Ada yang bersikap dingin, ada yang menyikapinya secara normatif, dan ada pula yang menanggapi secara sinis cenderung membantah. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto misalnya menanggapi hasil riset dengan nada tidak percaya. Ia mengatakan bahwa kehidupan demokrasi. Keterbukaan dan kebebasan pers di Indonesia sangat maju. Joko berusaha meyakinkan bahwa sekarang ini negara kita sedang membangun. Ia seakan ingin mengatakan bahwa hasil riset tentang negara gagal tersebut tidak bias dipercaya kebenarannya.

Sikap yang diperlihatkan Menkopolhukam ini amat disesalkan. Hasil riset ini seharusnya menjadi bahan evaluasi dan perubahan ke arah perbaikan, bukan dinafikkan. Secara logika saja, hasil riset lebih mendekati fakta disbanding sekedar opini penutup kebobrokan.

Sikap menyepelekan, tidak peduli dan tidak percaya terhadap hasil riset atau pun terhadap penilaian para tokoh agama, sembari menutupi kondisi bahaya dengan angka-angka statistik makro yang mungkin saja benar tetapi tidak mencerminkan kondisi riil di masyarakat, adalah sikap yang akan semakin menjerumuskan Republik ke dalam kondisi negara gagal.

Sikap seperti ini sesungguhnya lebih berbahaya dibanding status dalam index itu sendiri. Sikap menyepelekan, tidak percaya, apalagi tidak peduli membuat republik terus melorot ke arah negara gagal tanpa bisa lagi diselamatkan. Di sini pemerintah perlu evaluasi.

Setiap hasil riset merupakan buah dari kerja keras. Hasil riset index Negara Gagal ini merupakan hasil kerja keras untuk memotret kondisi setiap negara. Penyelenggara riset tidak akan sembarangan dalam risetnya. Karena itu, hasil riset ini perlu dijadikan salah satu pegangan dan bahan evaluasi demi perbaikan, bukan diabaikan dan dinafikan. Ini jika kita masih menginginkan Republik ini tetap eksis dan menjadi negara besar seperti yang dicita-citakan.

Soegeng Sarjadi Syndicate@2012
Share this article :

Posting Komentar

 
© 2012 Bahasa, Budaya, Penerjemahan - Ridwan Arifin

Template : Mas Template
Edited :
Toko Online Perlengkapan Haji dan Umrah
BERANDA | KEMBALI KE ATAS